-Memahami prinsip rangkaian sistem minimum untuk aplikasi led dan switch
2. Alat dan Bahan [back]
- IC 74LS138
- IC 8284
- IC 8086
- IC 74LS373
- IC 74LS245
- IC 74LS139
- IC 27128
- IC 6116
- IC 8255A
- Resistor
- LED
- Switch
- Dioda
- Kapasitor
- Crystal
Komponen yang dibutuhkan: IC 74138 adalah sebuah aplikasi demultiplexer. Demultiplexer adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk memilih salah satu data dari banyak data menggunakan suatu data input. Demultiplexer sering disebut sebagai perangkat dengan sedikit input dan banyak output ic ini cocok untuk pengguna mikrokontroler yang membutuhkan output.
Demultiplexer 74LS138 berfungsi untuk memilih salah satu dari 8 jalur dengan memberikan data BCD 3 bit pada jalur masukan A0 – A2. Demultiplexer 74LS138 memiliki 8 jalur keluaran Q0 – Q7, 3 jalur masukan A0 – A2 dan 3 jalur kontrol expansi E1 – E3.
- IC 8284
Rangkaian mikroprosesor akan meng-output-kan address sesuai address memori atau I-O yang ingin dituju.
Untuk address rendah pada mikroprosesor 8088 multiplek dengan data. Untuk membedakan address atau data dibantu oleh sinyal kontrol ALE yang menandakan mikroprosesor meng-output-kan address bukan data dan sebaliknya mikroprosesor akan meng-output-kan sinyal kontrol DEN jika mikroprosesor mau melakukan transfer atau receive data ke memori atau I-O. Data di transfer atau di receive dapat diketahui dari sinyal kontrol yang di-output-kan oleh mikrorposesor yaitu DT/-R. Selain itu mikroprosesor juga meng-output-kan sinyal-sinyal kontrol seperti RD, WR, INT, DT/-R, dan IO/-M yang akan dipakai pada rangkaian aplikasi. IC 8284 merupakan pembangkit clock dan juga sinyal-sinyal kontrol lainnya seperti Ready dan Reset. Kristal 14,138 MHz digunakan untuk menghasilkan frekuensi clock yaitu 1/3 kristal yang diinputkan ke mikroprosesor melewati pembangkit sinyal pulsa IC 8284. Untuk operasi Reset melalui rangkaian Reset yang d-iinput-kan ke mikroprosesor melalui IC 8284 yang aktif rendah.
- IC 8086
8086 merupakan sebuah chip mikroprosesor 16-bit rancangan Intel pada tahun 1978 yang membangkitkan penggunaan arsitektur x86. Tidak lama kemudian, intel 8088 diperkenalkan dengan bus 8-bit external, yang memungkinkan penggunaan chipset yang murah.
8086 dirancang berdasarkan intel 8080 dan intel 8085 dengan set register yang mirip, tetapi dikembangkan menjadi 16 bit. "Bus Interface Unit" memberikan rangkaian instruksi ke "Execution Unit" melalui sebuah prefetch queue 6 byte, jadi pemberian dan pelaksanaan dilakukan bersamaan- sebuah bentuk pipelining primitif (instruksi 8086 bervariasi dari 1 sampai 4 byte).
- IC 74LS373
IC 74LS373 adalah salah satu flip-flop data yang memiliki 8 latch data dengan 3 kondisi output (high, low, dan impedansi tinggi).
Adapun konfigurasi pin pada 74LS373 adalah sebagai
berikut:
a.
D0 – D7 adalah data input (Dn).
b.
LE adalah input Latch Enable yang aktif
ketika berlogika high.
c.
OE adalah input Output Enable yang aktif
ketika berlogika low.
d. Q1 – Q7 adalah data output (Qn).
Tabel 2.3 Kebenaran logika pada IC 74LS373
Dn |
LE |
OE |
Qn |
H |
H |
L |
H |
L |
H |
L |
L |
X |
L |
L |
Q0 |
X |
X |
H |
Z |
L = Low |
Z = IMPEDANSI TINGGI |
||
H = high |
X = DIABAIKAN |
- IC 74LS245
Spesifikasi :
- Catu daya 5 VDC
- Fungsi Octal-bus transceiver
- Level tegangan i/o TTl
- Kemasan DIP 20-pin
- IC 74LS139
IC demultiplekser 74LS139 merupakan demultiplekser 2
input dengan 4 output. IC ini terdiri dari dua buah demultiplekser dengan 16
buah pin. Konfigurasi dari masing-masing Pin dapat dilihat pada gambar berikut
:
Sebagaimana IC digital lainnya, VCC dari IC ini memerlukan tegangan sebesar 5
V. Fungsi kerja dari IC 74139 ini dapat dilihat pada tabel berikut:
- IC 27128
ROM adalah salah satu jenis memori yang hanya dapat dibaca saja isinya dengan instruksi-instruksi bahasa mesin. Perbedaan utama ROM dengan RAM adalah bahwa data di ROM tidak akan terhapus walaupun tegangan supply terputus dari rangkaian. Untuk saat ini sudah banyak ROM yang memanfaatkan IC EEPROM yang bisa ditulis dan dihapus datanya hanya dengan memberikan tegangan tententu.
Untuk ROM jenis EPROM seperti 27128 mempunyai empat pin kontrol yaitu: pin OE, pin CE, pin PGM dan pin VPP seperti gambar 3.Kombinasi dari keempat pin kontol tersebut dapat dilihat pada tabel
-CE | -OE | PGM | VPP | Mode | Pin-pin I-O |
0 | 0 | 1 | Vcc | Read | D-out |
1 | X | X | Vcc | Program | High Z |
0 | X | 0 | Vpp | Program Verify | D-in |
1 | X | X | Vpp | Program Inhibit | High Z |
Pin PGM akan dibuat 0 dan pin VPP diberi tegangan sesuai dengan jenis EPROM yang dipakai. Untuk EPROM 27128A besamya VPP adalah 12,5 Volt. Setelah selesai dengan pengisian EPROM maka didalam rangkaian sistem minimum pin PGM dan pin VPP dihubungkan ke tegangan catu 5 volt.
Urutan langkah-langkah yang dilaksanakan mikroprosesor dalam melaksanakan instruksi read pada ROM adalah sebagai berikut:
- Address dari memori yang dituju diload ke bus addresss setelah ada sinyal ALE.
- Chip Select yang dari EPROM yang dituju akan aktif low sehingga EPROM meng-input-kan address dari bus address misalnya A0-Al3 seperti pada EPROM 27128.
- Kemudian mikroprosessor mengirim sinyal RD pada EPROM.
- EPROM mengalami pembacaan atau data dikirim ke mikroprosesor.
- IC 6116
- IC 8255A
- Switch
- Resistor
- Dioda
- LED
- Kapasitor
- Krystal
Didalam metal housing tersebut terdapat crystal quartz yang kecil yang bergetar dengan frekuensi tertentu. Jika osilator internal memiliki toleransi ±5% maka pada sisi lain kristal biasanya memiliki toleransi ± 20 ppm. Jadi kristal 16 MHz mungkin memiliki frekuensi aktual 16,000,020 MHz dan yang lainnya mungkin memiliki frekuensi 15,999,980 Mhz. Ini sama dengan ±0,00000125%. Jadi kristal 4 juta kali lebih akurat ketimbang osilator internal
1. Susun rangkaian seperti pada gambar
Rangkaian ini merupakan Rangkaian sistem minimum untuk aplikasi led dan switch. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian pembangkit pulsa/ osilator clock yang terhubung ke IC 8284. Fungsiunya untuk memberikan clock kepada mikroprosesor. Selain itu juuga terdapat rangkaian reset yang berfungsi untuk mereset program yang sedang dijalankan. Pada rangkaian ini digunakan mikroprosesor IC 8086. Data yang masuk kemudian diproses oleh mikroprosesor 8086, setiap mendapatkan clock dari rangkaian osilator, maka data diteruskan ke IC 74LS373 yang merupakan rangkaian latch dan buffer. Rangkaian ini berfungsi untuk menahan data yang diterima dari mikroprosesor. Pin AD di mikroprosesor mengandung data sedangkan pin A pada mikroprosesor mengandung address. Data dan alamatnya dikirim ke rangkaian latch dan buffer berupa IC 74LS373 dan IC 74LS245. Setiap pin LE aktif, maka data maupun address akan keluar dari IC untuk diteruskan. Pada rangkaian terdapat IC 27128 yang merupakan ROM. Kemudian ada IC 6116 yang merupakan RAM, dan IC 8255A sebagai IO. Akses ketiganya diatur oleh IC 74LS139, untuk memilih chip mana yang akan aktif. Apakah data akan dikirim ke ROM, RAM, atau IO untuk dijadikan output berupa LED dan switch. Pada rangkaian belum dapat ditentukan bagian mana yang aktif, karena penggantian mikroprosesor 8088 dengan 8086. Mikroprosesor 8088 memiliki kapasitas address yang lebih banyak dibandingkan 8086 sehingga saat dihasilkan output oleh rangkaian buffer dan diteruskan ke rangkaian IO,ROM, dan RAM, jumlah addres yang dibutuhkan tidak sebanding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar